Kamis, 27 Maret 2008

BAB 3 PROCESS COSTING

BAB 3
STUDI KASUS PROCESS COSTING


PT Raos adalah perusahaan kecap yang didirikan oleh dua orang kakak-beradik Maman dan Mimin pada tahun 1978. Kedua kakak-beradik tersebut menyetor modal yang sama masing-masing 100 juta rupiah. Perusahaan ini menghasilkan produk kecap dengan merk Raos dalam berbagai ukuran.
Perusahaan ini belum memiliki catatan yang memadai untuk menghasilkan informasi yang diperlukan. Catatan yang hanya berupa catatan kas masuk, kas keluar dan catatan hutang-piutang. Sementara laporan yang dihasilkan meliputi laporan produksi, laporan pembelian dan laporan penjualan.
Perusahaan ini memperkerjakan 30 orang pegawai di bagian produksi dan 9 orang staf termasuk direksi. Direksi hanya terdiri dari direktur dan wakil direktur yang sampai sekarang masih dijabat oleh Maman dan Mimin. Jika sedang ramai, omzet perusahaan bisa mencapai 500 juta dalam sebulan.
Anak tertua Pak Maman yang bernama Nurochman Agus Hartono telah menyelesaikan pendidikan pada STIE 3D di Bandung. Oleh Pak Maman Agus diminta untuk membantu mengembangkan perusahaan khususnya di bidang akuntansi. Agus telah mempelajari Myob Premier di bangku kuliah dan tertarik untuk menggunakannya di perusahaan bapaknya.
Langkah pertama yang dikembangkan Agus adalah memisahkan bagian staf menjadi bagian penjualan dan bagian akuntansi dan keuangan. Kemudian membuat job description di bagian staf yang merupakan cikal-bakal bagian akuntansi dan keuangan. Berikut rinciannya:
Frida: Kasir. Bertugas untuk melakukan pembayaran dan penerimaan kas. Untuk keperluan administrasi Frida menyelenggarakan catatan kas.
Dewi: bagian kas. Bertugas melakukan pencatatan baik kas masuk maupun kas keluar dengan Myob. Catatan antara Frida dan Dewi ini akan dilakukan pencocokan pada akhir periode akuntansi.
Pramudyo: bagian penjualan. Bertugas mencatat penjualan kredit dengan Myob.
Wawan: bagian pembelian. Bertugas mencatat pembelian kredit dengan Myob.
Agus: Administrator. Selain bertindak selaku fungsi tertinggi dalam sistem, Agus juga melakukan pencatatan untuk akuntansi produksi, akuntansi umum dan jurnal penyesuaian.
Agus kemudian membuat daftar perkiraan (chart of Account) dan mengumpulkan saldo awal perkiraan tersebut seperti bagan berikut ini:

Metode Pencatatan
Karena perusahaan ini berproduksi secara massa maka pencatatan persediaan yang dianggap tepat oleh Agus adalah metode Physical. Sedangkan penilaian harga pokok persediaan menggunakan metode FIFO atau masuk pertama keluar pertama.
Berikut ini beberapa prosedur pencatatan secara singkat yang dirancang oleh Agus.
Penjualan: order penjualan diterima oleh bagian penjualan dalam hal ini Pramudio. Kemudian Pram memeriksa apakah produk tersedia untuk memenuhi order ini. Bila produk tersedia selanjutnya Pram menginput order ini ke dalam Myob sebagai penjualan (invoice). Selanjutnya mencetak delivery order dan invoice. DO dan Invoice kemudian diserahkan kepada Agus untuk ditandatangani setelah dicocokkan dengan data yang ada pada Myob. Bila produk tidak tersedia bagian penjualan menginformasikan adanya order penjualan ini ke bagian produksi untuk ditindaklanjuti.
Penerimaan piutang: bagian kas, Dewi, mencatat penerimaan piutang berdasarkan bukti penerimaan yang dibuat oleh kasir. Dewi mencatat penerimaan piutang ini ke dalam Myob melalui menu Receive Payment.
Pembelian: bagian pembelian, Wawan, menerima dokumen Permintaan Pembelian dari bagian yang membutuhkan. Selanjutnya Wawan menginput order pembelian ke dalam Myob. Selanjutnya Wawan mencetak order pembelian ini untuk diserahkan ke bagian Penerimaan dan Agus. Setelah barang diterima bagian Penerimaan membuat Laporan Penerimaan Barang. Dengan berdasarkan Laporan Penerimaan Barang tersebut Wawan menginput pembelian ke dalam Myob (mengubah order menjadi Bill).
Pembayaran hutang: bagian kas mencatat pembayaran hutang melalui menu Pay Bills.
Penyesuaian : pada akhir bulan Agus bersama stafnya dan bagian produksi melakukan stock taking untuk memeriksa saldo persediaan. Kemudian melakukan penyesuaian dengan berdasarkan data yang ada.
Berikut ini data perusahaan yang akan diinput ke dalam Myob
Company Name : PT Raos
Address : Jl. Cicadas 145 Bandung
Phone : 7314567
Fax : 7334578
Email : raos@radnet.net
Current Financial year : 2006
Last Month : December
Conversion Month : January
Accounting Period : 12

Perhitungan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi
Biaya Bahan Baku : 20.975.000
Upah Langsung : 14.000.000
Overhead : 12.452.000
Jumlah : 47.427.000

Data Produksi
Masuk proses 6000 L
Barang Jadi 5000 L
Barang Dalam Proses 1000 L
(100% bahan baku, 50% tenaga kerja langsung dan 20% overhead)

Biaya Bahan Baku
Bahan baku selama bulan Januari menghasilkan produk jadi sebanyak 5000 L. Sedangkan Produk dalam proses 1000 L dengan tingkat penyelesaian sebesar 100% atau senilai 100% X 1000 = 1000 L. Nilai ekuivalen dari biaya bahan adalah 5000 + 1000 = 6000 L
Upah Langsung
Upah Langsung mampu menghasilkan 5000 L barang jadi ditambah 1000 L barang dalam proses dengan tingkat penyelesaian 50%. Nilai ekuivalen upah langsung adalah 5000 + (1000 X 50%) = 5500 L.
Overhead pabrik
Overhead dapat menghasilkan 5000 L produk jadi ditambah 1000 L produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian 20%. Nilai ekuivalen overhead adalah 5000 + (1000 X 20%) = 5200 L.

Perhitungan Harga Pokok per Satuan

Biaya Produksi
Nilai
Ekuivalen
Biaya/satuan
Bahan Baku
20.975.000
6000
3.495,83
Upah Langsung
14.000.000
5500
2.545,45
Overhead
12.452.000
5200
2.394.62
Jumlah
47.427.000

8.435.90

Harga Pokok Barang Jadi 5000 X 8435.9 = 42.179.500
Barang Dalam Proses
Bahan Baku 1000 L X 3495.83 = 3.495.830
Upah Langsung 500 L X 2545.45 = 1.272.725
Overhead 200 L X 2394.62 = 478.924
Harga pokok barang dalam proses adalah 5.247.479. sedangkan harga pokok barang jadi 42.179.500. Dengan demikian jumlahnya adalah 47.426.979. Jumlah seharusnya adalah 47.427.000. Terdapat selisih sebesar 21 yang merupakan selisih pembulatan.

Tidak ada komentar: